Wahai sang pencari tuan,,
Biarkan siang menjadi semangatmu
Dan malam menjadi selimut bisu
Kala fajar merekah cerah
Dan saat mega memejam manja
Kau tegap berdiri meniti hari
Dari jengah kerasnya hidup
Meradang dari kebutuhan nan menghimpit
Pada keadaan yang cenderung sulit
Memandang sejauh pandang
Mendengar atas asa yang tercampakkan
Seperti topeng kepalsuan dalam buaian
Mereka lupa atas keberadaan yang kecil, yang nyaris tak terlihat
Dan kiranya sayatan zaman semakin menghujam
Pada ketiadaan dan kemiskinan papa
Kerapuhan tanpa renung dan pengingat tanpa ujung
Mereka yang di sana lupa memandang ke bawah
Memandang wajahwajah tak berdaya
Mereka hanya mendongak dan menjingkat
Atas ingin yang tak pernah berkesudahan
Nurani seakan terbungkam, mata terbuta
Berpura tak melihat rakyat jelata
syair JIWA,,,ungkapkan suara jiwamu melalui syair dan puisi,,,ketika kata tak mampu diucap, hanya lewat tarian jemari semua maksud hati bisa tertulis,,,baik suka atau pun duka,,semua akan indah tertata dalam bait-bait kata
Entri Populer
-
Telah kulukis indah namamu dalam palung hatiku kuwarnai dengan rona pelangi namun bila suatu saat engkau menemukan yang lebih indah...
-
pagi yang sunyi kueja satu satu titis itu bening yang suci sirami hati dari pilunya rindu bermekaran.... harumi ruang sanubari yang h...
-
Dengarkanlah detak jarum jam itu Yang berputar searah dan tujuan Seperti itu pula detak rinduku padamu Meski kadang berdenting pilu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar