syair JIWA,,,ungkapkan suara jiwamu melalui syair dan puisi,,,ketika kata tak mampu diucap, hanya lewat tarian jemari semua maksud hati bisa tertulis,,,baik suka atau pun duka,,semua akan indah tertata dalam bait-bait kata
Entri Populer
-
memandang jalan yang pernah kita lalui ku teringat wajahmu pucat kala itu seperti rembulan yang sakit di jalan yang bumi sediakan untu...
-
Ada yang bisa larung dalam sendiri Mengalir dalam nadi Singgah di sela nurani Lalu pergi... Namun sisi manusia kita tidak hanya sepi A...
-
Siang ini,,, Aku ingin menangis di bawah terik mentari Agar tetesan air mata dapat menjadi penyejuk Pada gersang tanah yang aku pijak...
Senin, 25 November 2013
Cerita Secangkir Kopi Dalam Penantian
Dibawah remang lampu kamar
Disebelah asbak rokok yang penuh sekar
Secangkir kopi termenung sendiri
Menatap diri penuh dalam, dingin tanpa sentuhan
Dalam hening malam yang kian temaram
Wajahnya terlihat murung
Menatap kosong kesudut ruang
Dalam diam, katakata berdesakkan di ruang jiwa
Segera ingin terbebas dari sekapan duka
Desir semilir angin membelai sunyi
Sayup sayup terdengar rintihan, nyaring
Dari aroma khas secangkir kopi.
”Tuan, apa kau telah enggan menemaniku di ruang ini?
Masihkah Tuan sudi mencicipi walau seteguk,
Seperti dulu kala Tuan yang tak henti melewatkanku
meski diwaktu yang sempit.
Tuan, kemanakah senyum manis itu?
Senyuman yang selalu kudapati
setelah kau menghirup aroma wangiku.
Tuan, aku merindukanmu, sungguh!
Betapa pilunya setelah kau tinggalkanku
seminggu lalu.”
Dudukku takkan pernah bergeser
Hingga hadirmu pulang
Kurindu genggaman jemarimu
Memainkan bibir cangkirku
Aku masih tetap setia berada disini
Walau sepi merajai hati
Selalu akan setia
Disini, dipenjara sepi
; menantimu sepenuh hati.
(061113)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar