Entri Populer

Sabtu, 11 Januari 2014

Tembang Jiwa

Rinai hujan mengundang seribu cerita
Merangkai lagu tentang cerita lalu
Menguntai tentang romansa
Melayang angan padamu kekasih jiwa


Di tiap rintik yang merinai adalah cinta
Rindu yang tak tereja kata
Hanya pada dia sang rahasia
Segala rasa menuai makna

Pada rindu yang tak tereja kata
Membuncah rasa yang paling gemuruh, hingga gaduh
Meski tak terurai makna
Pendam rasa menjadi nyanyi jiwa
Nyanyi sunyi sang pemuja

Tembang jiwa kian melagu
Memuja cinta pada Yang Satu
Rindu dan cemburu tak pernah keliru
KepadaMu; kudendangkan irama kalbu

Irama kalbu selalu punya senandungnya sendiri
Nada yang terurai dari kejujuran jiwa
Merajut kesadaran akan titahNya.
Menguntai indah di setiap dzikir dan doa
Untukmu jua, kulantun harap belai kasih dariNya.
Malam melarutkanku dalam sebalut sadar.
Bahwa hidup adalah bagian dari rangkai puisi kehidupan

Kitalah pujangga bagi kehidupan diri
Kita yang memilih merajut kalimat ;
mendayu sedih, riang ceria atau menguntai syair cinta.

KalamNya adalah Maha Syair pemandu jiwa
Mengapa kita sering bermuram nestapa?!
Merasa sendiri terbuai perih yang luka

"Hidup ini, harusnya menjadi bait bait bahagia''!

Senja Yang Kuyup



Melintas senja berjaket kuyup
Rinai hujan yang menari, bulirnya hingga pori

Gema adzan yang mengalun sayup
Mengajak hati tuk segera berhenti
Singgah ke terminal ruhani

Deras ini..
Sederas rahmatMu Rabbi
Sederas linangku dalam ketundukan jiwa ini

Tenggelamkan aku Ya Kariim di telaga kasih
Agar senantiasa bibir ini basah dalam alunan dzikir
Hingga senja yang dingin tak lagi gigil
Sebab hati telah terhangati oleh sebait syair atas namaMu.