syair JIWA,,,ungkapkan suara jiwamu melalui syair dan puisi,,,ketika kata tak mampu diucap, hanya lewat tarian jemari semua maksud hati bisa tertulis,,,baik suka atau pun duka,,semua akan indah tertata dalam bait-bait kata
Entri Populer
-
lihatlah wanita itu Tuhan... hatinya telah terlukai oleh cintanya sendiri namun tak setetes darah pun yang mengalir lihatlah wanita it...
-
Ku masih tertatih di sini,, Dalam langkah-langkah yang memendam perih,, Masih setia jiwa menghiba,, Pada kepingan-kepingan asa yang tersisa,...
-
Senja... kembali hadir menyapa mayapada dengan keindahan yang mempesona binar sang jingga begitu merona mekarlah kuntum kuntum bunga...
Senin, 23 Desember 2013
Sajak Untuk Ibu
Bu, langit mana yang tak tergetar
kala doa doa kau rapalkan
Ia kan bergetar hingga ke sisi yang paling tinggi
Bu, pinta yang mana tak Dia hiraukan
Arasy-Nya kerap berguncang
ketika setiap lara yang kaujalani
kau antar dengan syahdu
dalam panjangnya sujudmu
Bu, bumi mana yang kan menolakmu
sedang disetiap tetes kasihmu
adalah musim yang ditunggu tunggu
penyejuk segala kemarau.
Lalu, adakah tempat yang lebih indah untukmu, duhai Ibu
selain Syurga Firdaus, dengan aliran sungai madu ?!
"Selamat Hari Ibu''
Berkatalah Dengan Cinta
Rajutan cerita ada di pena penulisnya
Ia yang merangkai alur, namanya cita cita
Pujangga yang tahu mengapa sajak ia tangkai
Mengapa aksara terus dieja
Dan pujangga pula yang tahu
Apakah harus terpekur sedih
Lalu berhenti melantun nada
Berkatalah dengan bahasa cinta
Maka alunannya akan indah terangkai
Lepaskan beban kelu lidah
Dan rasa pahit yang telah lewat
Seteguk air bening akan menjadi penawar
Dan ambillah madu untuk pemanisnya
Maka terkubur semua pahit yang lalu
Jika dulu pernah jatuh pada cinta, lalu membawa luka
Ya, memang begitu ceritanya
Semua yang jatuh membawa luka
Maka bangunlah Cinta
Maka akan terwujud istananya.
Ia yang merangkai alur, namanya cita cita
Pujangga yang tahu mengapa sajak ia tangkai
Mengapa aksara terus dieja
Dan pujangga pula yang tahu
Apakah harus terpekur sedih
Lalu berhenti melantun nada
Berkatalah dengan bahasa cinta
Maka alunannya akan indah terangkai
Lepaskan beban kelu lidah
Dan rasa pahit yang telah lewat
Seteguk air bening akan menjadi penawar
Dan ambillah madu untuk pemanisnya
Maka terkubur semua pahit yang lalu
Jika dulu pernah jatuh pada cinta, lalu membawa luka
Ya, memang begitu ceritanya
Semua yang jatuh membawa luka
Maka bangunlah Cinta
Maka akan terwujud istananya.
Dari Sahabat Untuk Sahabat (2)
AIR MATA....
Ada yang bisa disimpan sendiri
Namun kuyakin, ada yang bisa dibagi
Kadang air hanya butuh tanah rendah untuk mengalir, menyalurkan bulir
Kuyakin hatimu sekuat teguh, setegar karang
Namun hadirnya teman, bisa jadi tempat bersandar
Meski tak harus menampung bening
yang mestinya ia pun bisa melakukan
Kuhamparkan tilam, kubentangkan lengan
Telapakku rela menampung beningmu
Jika itu bisa membuatmu tenang.
Aku bisa merasakannya,
Betapa perih yang diwariskan sebuah cerita pengkhianatan
Akankah belenggu merantai hatimu
Sedang di luar jendela mentari bercahaya
Tidak inginkah engkau berlari lari kecil
Menikmati rintik daun yang mengiring senyuman surya
Pertanda musim semi telah tiba
”u have a choice to move on, instead of let your heart freezing”
Akan ada bahu yang siap menampung untuk kau letakkan tanganmu
Agar terhapus beban itu dan tenang hatimu.
Untukmu Sahabat; lengan doaku memelukmu!!
Ada yang bisa disimpan sendiri
Namun kuyakin, ada yang bisa dibagi
Kadang air hanya butuh tanah rendah untuk mengalir, menyalurkan bulir
Kuyakin hatimu sekuat teguh, setegar karang
Namun hadirnya teman, bisa jadi tempat bersandar
Meski tak harus menampung bening
yang mestinya ia pun bisa melakukan
Kuhamparkan tilam, kubentangkan lengan
Telapakku rela menampung beningmu
Jika itu bisa membuatmu tenang.
Aku bisa merasakannya,
Betapa perih yang diwariskan sebuah cerita pengkhianatan
Akankah belenggu merantai hatimu
Sedang di luar jendela mentari bercahaya
Tidak inginkah engkau berlari lari kecil
Menikmati rintik daun yang mengiring senyuman surya
Pertanda musim semi telah tiba
”u have a choice to move on, instead of let your heart freezing”
Akan ada bahu yang siap menampung untuk kau letakkan tanganmu
Agar terhapus beban itu dan tenang hatimu.
Untukmu Sahabat; lengan doaku memelukmu!!
Dari Sahabat Untuk Sahabat (1)
Ada yang bisa larung dalam sendiri
Mengalir dalam nadi
Singgah di sela nurani
Lalu pergi...
Namun sisi manusia kita tidak hanya sepi
Ada hal yang harus dibagi
Ada yang harus melengkapi, namanya Sahabat
Bersamanya kita bisa berbagi cerita
Berbagi mimpi-mimpi
Menggugah senyum, menjulang tawa
Meski kadang harus luruh bersama
Menampung air mata
Mengalir dalam nadi
Singgah di sela nurani
Lalu pergi...
Namun sisi manusia kita tidak hanya sepi
Ada hal yang harus dibagi
Ada yang harus melengkapi, namanya Sahabat
Bersamanya kita bisa berbagi cerita
Berbagi mimpi-mimpi
Menggugah senyum, menjulang tawa
Meski kadang harus luruh bersama
Menampung air mata
Jumat, 20 Desember 2013
Senandung Perindu
Malam Beranjak larut
Angin menghembuskan nada-nada syahdu
Wahai pelantun melodi
Berangkatlah keperaduanmu
Rajutlah benang-benang mimpi
Menjadi Rangkai indah penyejuk hati
Esok kau kan bisa menyulam kata
Menjadi penyejuk jiwa yang mendamba
Jangan terbuai rayuan bayu
Bangunlah untuk menyulam Cinta
Di pertiga malam
Untuk memadu cerita bersama sajadah
Di mihrab rindu
Jejak Embun
langit pagi perlahan pergi
diganti langit siang yang terang
dengan sinar yang cerah
hangatkan jiwajiwa resah
masih kunikmati jejakmu
yang sejukan dahagaku
di atas daundaun hijau
basahmu masih memukau
kaulah embun yang tak pernah sirna
meski surya telah menerpa
di bumi kau terjatuh tanpa jejak
namun di hatiku, indah jejakmu menapak
ijinkan aku untuk tetap bersama
mengukir hari hari dengan tinta biru
dalam terik ataupun hujan kita satu
ciptakan warna seindah pelangi senja.
Bukan malam yang kunanti,,
Tapi hujan yang menyapa kegundahan hati,,
Biarlah dingin ini mendekap kesepian yang tersisa,,,
Hingga waktu tak lagi dapat menterjemahkan segala rasa,,,
Semua pergi tanpa pesan,,,
Menjauh dari sudut pandang,,,
Ingin kuberlari mengejar,,,
Namun semua samar dan kemudian hilang,,,
Tetapi satu yang pasti,,,
Aku akan terus menanti,,,
Di sini,,,di tempat mula berjumpa,,,
Walau ku tak tahu masih adakah waktu
berpihak kepadaku,,,
syair telaga, (5 juli 2012)
Tapi hujan yang menyapa kegundahan hati,,
Biarlah dingin ini mendekap kesepian yang tersisa,,,
Hingga waktu tak lagi dapat menterjemahkan segala rasa,,,
Semua pergi tanpa pesan,,,
Menjauh dari sudut pandang,,,
Ingin kuberlari mengejar,,,
Namun semua samar dan kemudian hilang,,,
Tetapi satu yang pasti,,,
Aku akan terus menanti,,,
Di sini,,,di tempat mula berjumpa,,,
Walau ku tak tahu masih adakah waktu
berpihak kepadaku,,,
syair telaga, (5 juli 2012)
Kepada Senja Nan Merona
Rona merahmu senja,
telah mampu menyembuhkan luka
luka dari cinta nan sia-sia
luka dari dustanya cinta
Bersamamu senja
ku mampu mengecap suka
menikmati indahnya rasa
yang kau tawarkan dalam sebuah cawan
Ku ingin mereguknya
hingga hilang rasa dahaga
hingga basah kemarau jiwa
bersemilah bebunga cinta
Kepadamu rona senja
ku titipkan cinta di dada
ku ukirkan pelangi warna
sampai Dia menyatukan kita
syair telaga, (10 juli 2012)
telah mampu menyembuhkan luka
luka dari cinta nan sia-sia
luka dari dustanya cinta
Bersamamu senja
ku mampu mengecap suka
menikmati indahnya rasa
yang kau tawarkan dalam sebuah cawan
Ku ingin mereguknya
hingga hilang rasa dahaga
hingga basah kemarau jiwa
bersemilah bebunga cinta
Kepadamu rona senja
ku titipkan cinta di dada
ku ukirkan pelangi warna
sampai Dia menyatukan kita
syair telaga, (10 juli 2012)
Kepada Rindu
Engkau selalu memburu
diwaktu luangku
tak mampu kumeramu
indahmu di dalam kalbu
Engkau liar menjalar
merasuk dalam palung terdalam
menyisakan tetes demi tetes air hujan
hingga basah taman kerinduan
Kepadamu Rindu
ingin ku dendangkan lagu
lagu-lagu tentang kesendirian yang kian terbelenggu
hingga tercipta keabadian rasa tentangmu
syair telaga, (12 juli 2012)
Alam Pagiku
Pada hamparan kemaha luasan ciptaan-Nya
ada cinta yang mengalir sempurna
nyiur lambai dahan cemara
kicau burung menyanyi mesra
embun pun tak kurang eloknya
meliuk-liuk menari di dahan kecapi
Subhanallah,,,sungguh indah
Semua untuk kita nikmati
sebagai sajian pagi dari Ilahi
maka ''nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan''
Firman-Nya dalam Al-Qur'an..
Yah, kita sering lupa
kita sering mendustakan pemberian-Nya
kita sering mengingkari-Nya
hanya karena setitik rasa: kecewa
Hati kita gelap oleh prasangka
jiwa kita merana
hingga beribu nikmat dari-Nya
luput dari hadapan kita
Ya Tuhan,,
bimbinglah kami ke jalan yang Engkau ridhai
agar langkah ini tak salah lagi
agar hidup ini lebih berarti
sebelum kami kembali ke langit-Mu
Aamiin
syair telaga, (4 juli 2012)
ada cinta yang mengalir sempurna
nyiur lambai dahan cemara
kicau burung menyanyi mesra
embun pun tak kurang eloknya
meliuk-liuk menari di dahan kecapi
Subhanallah,,,sungguh indah
Semua untuk kita nikmati
sebagai sajian pagi dari Ilahi
maka ''nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan''
Firman-Nya dalam Al-Qur'an..
Yah, kita sering lupa
kita sering mendustakan pemberian-Nya
kita sering mengingkari-Nya
hanya karena setitik rasa: kecewa
Hati kita gelap oleh prasangka
jiwa kita merana
hingga beribu nikmat dari-Nya
luput dari hadapan kita
Ya Tuhan,,
bimbinglah kami ke jalan yang Engkau ridhai
agar langkah ini tak salah lagi
agar hidup ini lebih berarti
sebelum kami kembali ke langit-Mu
Aamiin
syair telaga, (4 juli 2012)
Senyum Tuk Melepasmu
Semakin menghilang, perasaan di hati ini semakin tenang
Ya Allah, aku merasakan tak ada apa-apa lagi di hati ini
Benar, ternyata cinta kepada-Mu lah yang sesungguhnya paling abadi
Saat kulihat dia tempo hari yang masih seperti dulu
Tapi mata ini seolah tak ingin lagi melihat seperti biasanya
Saat ini kuingin melihatnya seperti orang yang kubanggakan,
Yah, mungkin seperti sahabat tepatnya
Saat itu aku seperti bukan diriku, tapi sesungguhnya itulah diriku yang sekarang
Aku tak lagi menginginka apa-apa lagi
Biarkan dia pergi kemana pun dia mau
Menunjukan sayapnya dan terbang tinggi meraih bahagianya
Aku ingin melihat senyumnya
Dan berharap dia juga akan melihat senyumku
Aku akan melepasnya dengan perasaan ini
Tapi tak kan pernah melepasnya dalam hal lain
Biarlah surya terus menatap kita di tempat yang berbeda
Biarlah angin terus menggenggam ingin kita
Dalam kebersamaan , dalam persahabatan
Dalam jalinan persaudaraan
syair telaga, (28 juni 2012)
Ibu
Ibu....
kaulah makhluk Tuhan yang paling anggun
Indah pesonamu pancarkan ketulusan
Lembut jemarimu simpulkan kasih sayang
Ibu....
Kau lah mata air yang tak pernah mengering
Mengairi rasa dengan cinta kasih mulia
Jernihnya hatimu damaikan kalbu
pada anakanakmu
Ibu...
Tak pernah kulihat lelah di wajahmu
Pijak langkahmu begitu kuat melangkah
untuk kami bidadari-bidadarimu
Tanpa sesal kau lalui jalan hidup yang begitu terjal
Ibu...
Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Maafkan anakmu ibu...
Bila sering membuatmu menangis
Maafkan anakmu bu...
Bila sampai saat ini anakmu belum bisa membuat kau tersenyum
Doaku untukmu Ibu...
Semoga Tuhan selalu menjagamu
di tiap waktu....
Aamiin
syair telaga, (12 juni 2012)
Puisiku
Puisiku,
tak lah cukup mengungkap cintaku kepadamu
goresan kata yang tertera pada lembar diary
tak sedalam guratan angan dan mimpi
pada kanvas hati
Puisiku,
tak kan sanggup mengurai rindu kepadamu
sebab kerinduan ini begitu kuat
antara suka dan duka
canda dan tawa
saling menggoda
Mencintaimu,
adalah rasa terindah yang kurasakan
karena rindu selalu menghiasi kisikisi ruang
Merindukanmu,
adalah sesuatu yang tak membuat jemu
walau terkadang membelenggu
Dengan puisiku, ku berharap engkau kan tau
bahwa aku sangat memujamu
mengagumimu dalam kata bisuku
syair telaga, (2 juli 2012)
Kehormatan Di Balik Kerudung
lihatlah wanita itu Tuhan...
hatinya telah terlukai oleh cintanya sendiri
namun tak setetes darah pun yang mengalir
lihatlah wanita itu Tuhan...
ia menangis menahan pedihnya luka itu
namun tak setetes pun air matanya jatuh
Tuhan...
wanita ini,
dengan ketulusannya
ia tersenyum di balik kerudung
wanita itu...
dengan binarnya
bertekuk sujud dalam khusu'nya
ketika angin dingin yang menerpanya
mengabarkan bahagia dari ujung cakrawala
menggetar cemara yang sedari tadi menatap hampa
syair telaga, (23 juni 2012)
Pesan Terakhir
Sepenggal pesan kutulis untukmu
Aku bahagia mengenalmu
Namun maafkan aku...
aku tidak bisa lagi kembali ke masa lalu..
bersamamu
Ingatan akan linangan air mata kala bersama
Masih menyakitkan rasa
Masih menyesakkan dada
Biarlah...
Ku kembali menepak langkah
Tanpamu...tanpa bayangmu
Dan masa lalu
Dan semoga engkau jua bahagia
Bersama dia yang punya segala
syair telaga, (9 juni 2012)
Dawai Rindu
Semilir angin pagiku dawaikan rindu
merdu bertalu di kedamalam kalbu
indah mengalun diiring nyanyian beburung
sahut menyahut menyuarakan kerinduan
Hangatnya sang surya yang menerpa
menambah cinta semakin menggelora
menambah rindu kian sesakkan dada
Di tepian serambi pagi ku duduk sendiri
merindukanmu nun jauh di sana
Ku terdiam dan terus terdiam
hingga ku sadari dalam diamku
aku mencintaimu begitu sangat
Ku tak dapat melukiskan rasaku
Ku tak mampu mengeja rindu
Ia begitu meriak indah dalam kalbu
begitu syahdu;mendayu merdu
Ah,,aku rindu!
syair telaga, (7 juni 2012)
Sebait Kata Untukmu
ku karang bait ini dari pelangi jiwamu
ku agungkan namamu dari dasar lautan hati terdalam
saat itu kau menghampiriku, lalu...
lalu kau menamparku
membangunkan aku dari khayal yang sedari tadi menggerogoti pikirku
ternyata dalam khayal pun aku tak bisa memilikimu
apalagi bila kenyataan
syair telaga, (29 april 2012)
Teruntuk Hati Yang Luka
Tersenyumlah....
Sapu air matamu yang mengalir deras
Redam bara emosi yang bergejolak memanas
Engkau tercipta bukan untuk menangisi zaman
Engkau terlahir bukan untuk menyesali duka lara
Usah kau tenggelam dalam kubangan nestapa
Yakinlah bahwa semuanya kan segera sirna
Aduhai Hati yang lara
Tersenyumlah...
Awan hitam selalu menyimpan pelangi
Begitupun Sang Penggenggam nyawa ini
Dia selalu punya rahasia dan bijaksana
Untuk membuat umat-Nya tumbuh dewasa
Wahai engkau jiwa yang hampa
Pasang surut laut adalah kepastian
Tawa dan tangis adalah kewajaran
Tersenyumlah...
Dalam kesabaran munajat panjangmu
Meski tajamnya duri mencabik-cabik lukamu
Dan membuat remuk redam hatimu
Namun percayalah
Tuhan selalu dekat dan bersama hamba yang berpasrah
syair telaga, (27 april 2012)
Rasa Yang Terpendam
Sudah lama kau hadir dalam hatiku
Tapi ku pendam
Ku biarkan hatiku menangis karena ku ingat janjiku
Aku tak ingin menyesal untuk yang kedua kali
Mungkin ini salah, atau mungkin ini kan terlambat
Ku hanya ingin membiarkan cinta ini berjalan sewajarnya
Bagai air yang mengalir sampai ke muara
Meski ku tak dapat membohongi rasa
Engkau semakin indah bermain di alam pikirku
Detik demi detik ku lalui hanya untuk menunggu
Meyakini pada suatu masa
Masa dimana dirimu halal bagiku
Dan diriku halal bagimu
Maafkan aku
Jika ku terlalu menyayangimu
Sungguh hanya dirimu yang selalu kurindu
syair telaga, (26 april 20120
Doa Dan Harapan
Betapapun aku melukiskan keagungan'Mu Ya Allah,
bersama huruf terangkai menjadi kata atau kalimat,
tak jua mampu meliputi rasa rinduku pada'Mu
keindahan yang Engkau tawarkan kepadaku
tak mampu kuukir dengan keindahan kata sebagai rasa syukurku
Ya Rabb....
betapa kerinduanku telah membuat setiap desah nafasku terperanggah oleh keindahan yang kau tawarkan lewat kisi kalbuku
semua keindahan itu menjadikan aku
tuk selalu bersyukur atas nikmat'Mu
Ya Rabb...
izinkan malam ini ku manfaatkan untuk menikmati keindahan rasa rindu
rindu akan belaian
rindu akan kasih sayang makna cinta asmara
Betapapun aku adalah insan yang memiliki nafsu
Ridhoilah kalbuku yang terisi rasa cinta
yang merindukan nikmat duniawi
jika saatnya nanti, halalkan cintaku Yaa Rabbii..
berilah kepastian akan cinta yang kurasakan
untuk menjadi satu
dalam ikatan yang Engkau ridhai
Aamiin
syair telaga, (25 april 2012)
Siang ini....
ku coba menelaah desah kalbu
dengan iringan lantunan balada syair kehidupan
yang dapat menghibur duka lara
mengawali langkah pasti
meninggalkan nestapa lara rindu
Meski air mata awan masih saja berderai
larut dengan kesedihan nestapa penghuni duniawi
sesekali angin ikut berdesah
menghembuskan resahnya yang kadang menumbangkan batang pepohonan
sebagai tanda pernyataan alam pada kita
Hanya insan yang di ridhai Tuhan saja
yang kan mampu bertahan dan mencerna makna
atas segala bencana yang melanda
tetap tersenyum meski dalam himpitannya
Tuhan...
jiwa ini milik'Mu
raga ini punya'Mu
Engkau yang berhak atas diri ini
ampunilah khilafku, atas dosa nafas
yang mendatangkan khayalan yang meresahkan kalbu
syairtelaga, (25 april 2012)
ku coba menelaah desah kalbu
dengan iringan lantunan balada syair kehidupan
yang dapat menghibur duka lara
mengawali langkah pasti
meninggalkan nestapa lara rindu
Meski air mata awan masih saja berderai
larut dengan kesedihan nestapa penghuni duniawi
sesekali angin ikut berdesah
menghembuskan resahnya yang kadang menumbangkan batang pepohonan
sebagai tanda pernyataan alam pada kita
Hanya insan yang di ridhai Tuhan saja
yang kan mampu bertahan dan mencerna makna
atas segala bencana yang melanda
tetap tersenyum meski dalam himpitannya
Tuhan...
jiwa ini milik'Mu
raga ini punya'Mu
Engkau yang berhak atas diri ini
ampunilah khilafku, atas dosa nafas
yang mendatangkan khayalan yang meresahkan kalbu
syairtelaga, (25 april 2012)
Siang ini panas mentari tak menyengat kulit kepala
Gerimis pagi tadi sejenak meredam bara
Bara dari dunia yang semakin tua
Yang bergejolak dalam jiwajiwa sang penghamba
Dalam keteduhan suasana siang
Bentangkan sajadah, redam segenap lenguh keletihan
Bersujud dengan penuh kekhusu'an
Agar hidup selalu dalam keberkahan
Tuhan,
di bawah sinar kekuasaan-Mu
kami tautkan hati ini pada-Mu
dalam samudera kasih sayang-Mu
mudahkanlah jalan kami tuk menggapai Ridha-Mu
Aamiin
syair telaga, (1 juli 2012)
Gerimis pagi tadi sejenak meredam bara
Bara dari dunia yang semakin tua
Yang bergejolak dalam jiwajiwa sang penghamba
Dalam keteduhan suasana siang
Bentangkan sajadah, redam segenap lenguh keletihan
Bersujud dengan penuh kekhusu'an
Agar hidup selalu dalam keberkahan
Tuhan,
di bawah sinar kekuasaan-Mu
kami tautkan hati ini pada-Mu
dalam samudera kasih sayang-Mu
mudahkanlah jalan kami tuk menggapai Ridha-Mu
Aamiin
syair telaga, (1 juli 2012)
Pengusap Derita
dari balik gubukgubuk derita di wajahmu
di atas debu yang menutup hatimu
aku berdiri mnenghadapmu
mengusap derita di wajahmu
mimpi hidupmu telah gugur sayang,
tapi tidak saat kau bersamaku
kemarilah, kan ku usap derita itu
jangan kau hilang di saat ku ada untukmu
karena sajaksajak ku akan penuh dengan namamu
mari,
nikmati detik yang semakin mengerucut
biarkan waktu bergelut dengan masanya
kini kita berdua
di kala hari telah merambat senja
tertawalah sejenak
sebelum embun pagi lahir kembali
dan tetaplah bersamaku
kita tatap kisah baru
di balik gubukgubuk deritamu
karena sajaksajak ku kan selalu indah di atas namamu
syair telaga, (24 april 2012)
Lihatlah aku di sini
masih tegak berdiri meniti hari
meski kemarin langkah sempat
tersandung bebatuan cadas nan curam
:tak tergoyah
Dan pagi ini
bersama nyanyian burung kenari
dan sejuknya embun pagi hari
ku sapa dunia dengan senyuman
Meski awan masih mengaiskan air mata
dan masih senandungkan luka lara
akan tetapi semua terasa indah
karena adamu aduhai pujaan
;ku tak sendirian
Terimakasih atas semua ketulusan
yang kau beri penuh keikhlasan
semoga jarak yang membentang
kian mengokohkan rasa kasih dan sayang
Untukmu, cinta ini ada!!
syair telaga, (18 juli 2012)
masih tegak berdiri meniti hari
meski kemarin langkah sempat
tersandung bebatuan cadas nan curam
:tak tergoyah
Dan pagi ini
bersama nyanyian burung kenari
dan sejuknya embun pagi hari
ku sapa dunia dengan senyuman
Meski awan masih mengaiskan air mata
dan masih senandungkan luka lara
akan tetapi semua terasa indah
karena adamu aduhai pujaan
;ku tak sendirian
Terimakasih atas semua ketulusan
yang kau beri penuh keikhlasan
semoga jarak yang membentang
kian mengokohkan rasa kasih dan sayang
Untukmu, cinta ini ada!!
syair telaga, (18 juli 2012)
kupandang senja dari balik jendela
lembayungnya terkadang semerah saga
redup,...perlahan surut
menjemput gelap
bukan gelap yang pekat bak jelaga,
tapi gelap yang melelapkan sejuta kelelahan
kecintaanku memandang senja dari balik jendela
cukup di balik sebuah batas
karna terlalu dekat sinarnya akan menyilaukan
merusak pandangan
seringkali senja menjadi bias
kalut pada liku nadi kehidupan
goyah melangkah
sulit mengakar
meski bibir masih teguh mendoa
aku lebur...,sungguh luluh
bersama aliran anak sungai di kedua kelopakku
mungkin lelah ku mengeja nama laksana doa
tlah membukit rindurindu yang bisu
menjadi rahasia kalbu
dengan Sang Pemilik Kerinduan
senja,..
kupandang kau dari balik jendela
bersama doadoa yang membayang di angkasa
syair telaga, (17 april 2012)
lembayungnya terkadang semerah saga
redup,...perlahan surut
menjemput gelap
bukan gelap yang pekat bak jelaga,
tapi gelap yang melelapkan sejuta kelelahan
kecintaanku memandang senja dari balik jendela
cukup di balik sebuah batas
karna terlalu dekat sinarnya akan menyilaukan
merusak pandangan
seringkali senja menjadi bias
kalut pada liku nadi kehidupan
goyah melangkah
sulit mengakar
meski bibir masih teguh mendoa
aku lebur...,sungguh luluh
bersama aliran anak sungai di kedua kelopakku
mungkin lelah ku mengeja nama laksana doa
tlah membukit rindurindu yang bisu
menjadi rahasia kalbu
dengan Sang Pemilik Kerinduan
senja,..
kupandang kau dari balik jendela
bersama doadoa yang membayang di angkasa
syair telaga, (17 april 2012)
Pagiku Bermentari
Pelan -pelan cahaya itu mulai kelihatan
Menerobos di antara celah-celah pohon cemara
Diiring senandung merdu kicauan beburung
Di antara tetes-tetes empun di pucuk dedauan
Gigil semalam pun kini menghilang
Tersapu cahaya terang nan berkilauan
Raga dan sukma kini terhangatkan
Seulas senyum pun mengiring, mengembang
Duhai engkau mentari
Hadirmu selalu di nanti penghuni bumi
Tuk terangi jalan dalam hidup ini
Tuk terangi jiwajiwa sunyi, dalam merangkai bingkalai-bingkalai mimpi
Mentari...
Semoga takkan ada lagi pengkhianatan-pengkhianatan di atas mu
Semoga tak ada lagi kemunafikan-kemunafikan di terang sinarmu
Mentari...
Tetaplah bersinar terangi hari!
syair telaga, (17 april 2012)
Terluka karena Dusta
Aku bukanlah persinggahan, sayang
Tempat pelarian kala hatimu kesepian
Yang dengan seenaknya datang dan pergi
Tanpa peduli hatiku tlah kau sakiti
Hatiku tak sekuat baja, sayang
Yang sanggup tuk menahan
semua rasa kecewaku padamu
Hati ini pun bisa remuk dan hancur karena kepalsuanmu
Dulu ku kira engkau lah matahari itu
Yang kan selalu menyinariku
Dengan sinar yang indah
Yang dapat menghangatkan tubuhku dari gigil
Namun ternyata aku keliru
Karna kau hanyalah pelangi
Yang memberi keindahan tuk sesaat
Sebelum akhirnya hilang di balik awan
Sungguh kau tega sayang
Kau telah memutilasi habis hatiku
Yang tulus mencintai dan menyayangimu
Sungguh kau kejam tak berperasaan
Kata-kata cinta yang dulu kau ucapkan
Kini serasa sembilu yang menghiris jantung
Hingga gerimis hati pun tak terbendung lagi
perih
kau buat lukaku kian lebam karna dustamu
Puaskah engkau kini, sayang
Melihat diriku yang lemah tak berdaya
Meringkih dalam sangkar derita
Yang kau cipta atas nama cinta
~ Mila&dinda ~
syair telaga, (4 juli 2012)
Tempat pelarian kala hatimu kesepian
Yang dengan seenaknya datang dan pergi
Tanpa peduli hatiku tlah kau sakiti
Hatiku tak sekuat baja, sayang
Yang sanggup tuk menahan
semua rasa kecewaku padamu
Hati ini pun bisa remuk dan hancur karena kepalsuanmu
Dulu ku kira engkau lah matahari itu
Yang kan selalu menyinariku
Dengan sinar yang indah
Yang dapat menghangatkan tubuhku dari gigil
Namun ternyata aku keliru
Karna kau hanyalah pelangi
Yang memberi keindahan tuk sesaat
Sebelum akhirnya hilang di balik awan
Sungguh kau tega sayang
Kau telah memutilasi habis hatiku
Yang tulus mencintai dan menyayangimu
Sungguh kau kejam tak berperasaan
Kata-kata cinta yang dulu kau ucapkan
Kini serasa sembilu yang menghiris jantung
Hingga gerimis hati pun tak terbendung lagi
perih
kau buat lukaku kian lebam karna dustamu
Puaskah engkau kini, sayang
Melihat diriku yang lemah tak berdaya
Meringkih dalam sangkar derita
Yang kau cipta atas nama cinta
~ Mila&dinda ~
syair telaga, (4 juli 2012)
Tentang Penyesalan
Untukmu yang selalu membisu
Takkan pernah habis kisah tentangmu
Kau yang terlihat layu
Bagaikan putri malu yang terpaku
Air mata yang kau tahan
Seolah mengajak untuk tetap bertahan
Kau yang selalu tersenyum
Kini hanya mampu terdiam membatu
Yang kau lihatkan hanya sebuah kekecewaan dan penyesalan
Kecewa karna yang terindah telah berakhir
Sesal karena kau telah membiarkannya pergi
syair telaga(16 april 2012)
Pada pagi yang masih sepi,,
ku selalu memikirkan kamu,,,
memikirkan tentang mimpi semalam,,
dalam diam, kumengagumimu dalamdalam,,,
Pada segurat senyum yang terpancar di wajahmu
kuketemukan makna damai dalam senyum itu
entah, ku tak tahu
meski bayangbayang lain pun ada di sekitarku. tapi buram
tak kelihatan, tak seindah bayangmu
Aku memang cinta padamu
di jantungmu berdetak aroma perhatian yang tak henti
pagi yang dingin pun terasa hangat
dengan puisipuisi cinta nan syahdu
Sayang, tlah kutetapkan hatiku tuk memilihmu
menjadikanmu paruparu hidupku
maka tak perlu kau tanya lagi artimu bagiku
biarkan katakata itu menari-nari indah di hati ini
Tak perlu semua kau tahu
biarlah perlahan-lahan kau fahamiku
kau selami sedalam apa perasaanku padamu
Aku kan selalu cinta padamu
takkan ada yang lain selain kamu!
syair telaga, (21 juni 2012)
ku selalu memikirkan kamu,,,
memikirkan tentang mimpi semalam,,
dalam diam, kumengagumimu dalamdalam,,,
Pada segurat senyum yang terpancar di wajahmu
kuketemukan makna damai dalam senyum itu
entah, ku tak tahu
meski bayangbayang lain pun ada di sekitarku. tapi buram
tak kelihatan, tak seindah bayangmu
Aku memang cinta padamu
di jantungmu berdetak aroma perhatian yang tak henti
pagi yang dingin pun terasa hangat
dengan puisipuisi cinta nan syahdu
Sayang, tlah kutetapkan hatiku tuk memilihmu
menjadikanmu paruparu hidupku
maka tak perlu kau tanya lagi artimu bagiku
biarkan katakata itu menari-nari indah di hati ini
Tak perlu semua kau tahu
biarlah perlahan-lahan kau fahamiku
kau selami sedalam apa perasaanku padamu
Aku kan selalu cinta padamu
takkan ada yang lain selain kamu!
syair telaga, (21 juni 2012)
Duhai engkau yang tersakiti hatinya
Tersenyumlah dalam derai air mata
Kuatkan hati dan seluruh jiwa
Duhai engkau yang jiwanya terluka
Sabar dan ikhlas adalah senjata
Benteng diri dari segala perih yang mendera
Duhai engkau yang memiliki ketulusan cinta
Jangan lagi tangisi dirinya
Hapus air matamu dalam maya dan nyata
”wahai engkau yang tercinta
dengarlah bisikan kepedihan hati yang tiada kau rasa
bahwa dirimu adalah pelengkap jiwanya
yang dirindu dengan segala asa
yang dicinta dengan sepenuh jiwa...”
Dengarkanlah bisikan hati sang perindu!!
syair telaga, (26 juni 2012)
Tersenyumlah dalam derai air mata
Kuatkan hati dan seluruh jiwa
Duhai engkau yang jiwanya terluka
Sabar dan ikhlas adalah senjata
Benteng diri dari segala perih yang mendera
Duhai engkau yang memiliki ketulusan cinta
Jangan lagi tangisi dirinya
Hapus air matamu dalam maya dan nyata
”wahai engkau yang tercinta
dengarlah bisikan kepedihan hati yang tiada kau rasa
bahwa dirimu adalah pelengkap jiwanya
yang dirindu dengan segala asa
yang dicinta dengan sepenuh jiwa...”
Dengarkanlah bisikan hati sang perindu!!
syair telaga, (26 juni 2012)
Jalan Yang Bercerita
memandang jalan yang pernah kita lalui
ku teringat wajahmu pucat kala itu
seperti rembulan yang sakit
di jalan yang bumi sediakan untuk kita
aku berkata ''kau indah di kala pucat''
kau menatapku seperti langit menatap bumi
lalu kau menjawab :''kau begitu bohong di hadapan keindahan''
ku bohongi kau dalam kejujuran
agar ku dapat nikmati sepenggal kisah dari jalan ini
kini,,
tak ada lagi yang mengenang
semua telah hancur tertindas roda-roda jalanan
dan jalan itu kini sepi
tak ada lagi desir suaramu
hanya sapaan debu-debu
yang tertiup angin yang menyanyikan
betapa dulu kita indah bertahta
syair telaga(13 april 2012)
Pada baitbait lamunan yang menyusup relungrelung sukma,,
Ada pilu yang kuketemukan,,
Ada luka yang masih merajam,,
Bersemayam diam,,,
Dalam bisunya waktu,,,
Dalam heningnya malam,,,
Kuterpaku pada resahku,,,
Sedang bayangmu merajah rinduku dengan pilu,,,
Ombak-ombak itu masih ada disini,,,
Di hati masih perih,,,
Berbaur bersama hasrat,,,
Kurindu untuk bersua,,,
Meniti hari bersama-sama,,
Dalam canda dan tawa kita,,,
Dalam suka dan juga duka,,,
Aku ingin engkau tetap disini,,,
Janganlah pergi!
Aku ingin berbagi sepi denganmu,,,
Sebab dengan siapa lagi aku menangis dan tertawa,,
Selain padamu....denganmu pemilik hatiku,,,
syair telaga, (19 juni 2012)
Ada pilu yang kuketemukan,,
Ada luka yang masih merajam,,
Bersemayam diam,,,
Dalam bisunya waktu,,,
Dalam heningnya malam,,,
Kuterpaku pada resahku,,,
Sedang bayangmu merajah rinduku dengan pilu,,,
Ombak-ombak itu masih ada disini,,,
Di hati masih perih,,,
Berbaur bersama hasrat,,,
Kurindu untuk bersua,,,
Meniti hari bersama-sama,,
Dalam canda dan tawa kita,,,
Dalam suka dan juga duka,,,
Aku ingin engkau tetap disini,,,
Janganlah pergi!
Aku ingin berbagi sepi denganmu,,,
Sebab dengan siapa lagi aku menangis dan tertawa,,
Selain padamu....denganmu pemilik hatiku,,,
syair telaga, (19 juni 2012)
Sayang,,,
jika jarak ini sering membuatmu gelisah
ketahuilah,
bahwa cintaku takkan pudar meski terhalang olehnya
cintaku takkan tergerus oleh waktu
Sayang,,,
tak usah kau risau
aku menerimamu apa adanya dirimu
dengan semua kelebihan dan kekuranganmu
meski jarak dan waktu kini membelenggu
Percayalah!
cinta ini kan tetap indah bertahta
dalam singgasana hatimu semata
Walau ku tahu
bahwa cinta bukanlah hak kepemilikan
tetapi sebuah amanah dan titipan
Ku kan berusaha semampu sebisaku
menjaganya dengan segenap jiwa
Semoga Dia Yang Maha Kuasa
memberi ridha untuk cinta kita.
syair telaga, (15 juni 2012)
Malam mengurai kelam,,
Tak ada gemerlap bintang,,
Rembulan pun seolah enggan,
Menyapa alam dengan cahaya temaram,,
Hanya desir angin nan dingin,,
Diiring nyanyian jangkrik nan meringkik,,
Seakan menggenggam lelah,
Letih dipeluk peluh
Namun diri tak lelah menghiba,
Pada rasa yang terhampar di relung jiwa,,
Hati enggan bertanya,,
Biarlah waktu yang menjawabnya,
Bila saatnya tiba,
Kita pasti bertemu jua...
syair telaga, (14 juni 2012)
Tak ada gemerlap bintang,,
Rembulan pun seolah enggan,
Menyapa alam dengan cahaya temaram,,
Hanya desir angin nan dingin,,
Diiring nyanyian jangkrik nan meringkik,,
Seakan menggenggam lelah,
Letih dipeluk peluh
Namun diri tak lelah menghiba,
Pada rasa yang terhampar di relung jiwa,,
Hati enggan bertanya,,
Biarlah waktu yang menjawabnya,
Bila saatnya tiba,
Kita pasti bertemu jua...
syair telaga, (14 juni 2012)
Ohh Cinta
Cinta memang rahasia yang melahirkan seribu rasa
Antara rindu, sayang dan kegalauan
Akan arah dan tujuan
Yang selalu mengusik perasaan
Masihkah cinta terus bertahan?
Yang akan melahirkan kebahagiaan
Ataukah cinta lenyap dari pandang?
Dan akan menumbuhkan luka
Di atas kepenatan diri akan cinta yang berliku
Menghadirkan seribu tanya, benarkah cinta kan menjadi nyata?
Saat temaram terlihat jelas
Dan benarkah cinta membuat bahagia, bila keyakinan masih di angan
Ohh Cinta
Berikan aku rasa yang selalu ada
Yang tak pernah berubah
Walau badai selalu menghadang
Ohh Cinta
Berikanlah aku sayang yang tak pernah lepas
Sehebat apapun coba
Biarkan hati ini tetap tenang
Meskipun engkau....masih temaram
(12 april 2012)
Kembali kunikmati senja dalam gerimis
Kerinduan di hati pun tak mampu kutepis
Mengalun syahdu bersama rintiknya
Mendekap mesra dalam irama
Bayang dirinya hadir menghias mata
Suaranya penuhi rongga telinga
Aku terpesona
Rindu ini membui raga
Duhai engkau sang rahasia?
Adakah engkau rasa
Adakah kau fahami
Segala sebak rasa di hati ini
Kasih,,
Hanya namamu yang diami hati
Hanya cintamu yang kuingini
Bukan yang lain
Janganlah kau berpaling!
syair telaga, (18 juni 2012)
Kekasih,,,
Biarkan aku tenggelam dalam lautan kasihmu,,
Dalam palung hatimu,,,
Sebelum gelombang badai menghempasku,,,
Menepikanku pada pantai bertebing karang,,,
Mungkin saat itu luka kan merajam,,,
Namun percayalah!
Ku tak kan sesali mencintaimu,,
Karna mencintaimu begitu indah,,,
Begitu indah untuk ku resapi,,,
Begitu indah untuk ku benci,,,
Kekasih,,,
Aku bahagia dengan cintamu saat ini,,
syair telaga, (11 april 2012)
Biarkan aku tenggelam dalam lautan kasihmu,,
Dalam palung hatimu,,,
Sebelum gelombang badai menghempasku,,,
Menepikanku pada pantai bertebing karang,,,
Mungkin saat itu luka kan merajam,,,
Namun percayalah!
Ku tak kan sesali mencintaimu,,
Karna mencintaimu begitu indah,,,
Begitu indah untuk ku resapi,,,
Begitu indah untuk ku benci,,,
Kekasih,,,
Aku bahagia dengan cintamu saat ini,,
syair telaga, (11 april 2012)
Dari balik jendela,
ku pandang matahari yang perlahan jatuh
di ufuk barat tempat kediamannya
dan perlahan tergantilah siang dengan cuaca nan meneduhkan
;senja
Dan taukah engkau?
tatkala senja turun menyapa mayapada
ada rindu nan ia bawa
ada cinta nan tulus setia
dan,
gemulai lembut sang bayu
kian menambah syahdunya rindu
hati seakan kian tertawan
oleh pesonamu yang rupawan
seiring senja yang menyapa
kuingin hariku penuh warna
warna bahagia nan riang
warna ungu yang melawan kabut kelabu
bersamamu,
kuingin nikmati itu
syair telaga, (10 juni 2012)
Cinta Nan Palsu
Pertama kali bertemu,,
Ku selalu ingat akan dirimu
Meski hanya dalam angan
Wajahmu selalu terbayang
Enggan ku melupakanmu
Karna aku mulai mencintaimu
Meski hanya lewat mimpi kau hadir di sisi
Aku sangat bahagia
Hadirmu tabahkan ku jalani semua derita
Kau balut mesra segala luka dengan cinta
Lewat senyum yang kau pancarkan
Segala lara enggan lagi bertandang
Namun itu dulu...
Kini kau berlalu tinggalkanku
Tinggalkan semua kenangan kita
Kau pilih dia kembali, mantan kekasihmu
Kau bercumbu mesra di hadapanku
Seakan kau tak pedulikan perasaanku
Kasih,,,
Andai ku tahu cintamu itu palsu
Andai ku tahu aku hanya kau jadikan pemuas nafsu
Takkan ku gantungkan harapku padamu
Takkan mungkin ku buka hatiku untukmu
Kini kecewaku tak bisa aku lukiskan
Sakit hatiku tak dapat terukirkan
Hanya doa yang bisa ku berikan padamu
Semoga engkau bahagia bersamanya
syair telaga, (10 april 2012)
Aku Sayang Kamu
Termangu ku oleh sesaknya rasa nikmat
yang menyelubungi hasrat jiwa
Aku tak jua mampu tuk mendefinisikannya
...
Pada pagi yang senantiasa pergi dan pulang kala raga lelah
Peluhku bercucuran mencari Ridha untuk menyambung nafas
Tak jua terhenti keinginan itu bergulir indah
Demi seuntai impian nan seranum senyum
Agar dapat goreskan bahagia di dalam jiwa
Betapa kuatnya tarikan hasrat asmara
Menggoda rasa
Mencipta imaji
Hingga ku hanya mampu terdiam
Sekedar tuk menyibak rinduku padamu
Aku lelah, jua letih
Ratapan rinduku bergeming bak ledakan
Bertubi-tubi
Hingga aku sesak
Hanya mampu berucap
''aku sayang kamu''
syair telaga, (8 april 2012)
Gelap Sang Pengumpul Kata
semua berbeda dengan skenario
ada kesalahpahaman di tiap tatapnya
aku seakan penghancur
di dalam taman indah
bingung kah aku?
terasa aku tak inginkan
tiap kenangan-kenangan itu
hilang pun tetap ada
ada pun percuma
sepertinya api itu takkan padam
dengan dinginnya kata-kata
syair telaga, (6 april 2012)
Untukmu Rasaku
Cinta itu telah terlihat di matamu
Rindu pun telah terucap dari bibirmu
Getarkan hati, debarkan jantung
Sejenak membius kesadaran jiwaku melayang
Duhai Cinta,,
Lembut suaramu penuh pesona
Menggelitik hati, meronakan rasa
Lambungkan khayal penuh senyuman
Kau begitu menggoda buai aku dalam bahagia
Warna warnimu bagaikan pelangi
Yang bersinar hadirkan harap pada jiwa yang telah mati
Menyibak tabir kegelapan yang ku alami
Kau telah sadarkan aku
Bangkitkan aku dari duka masa lalu
Keringkan luka tanamkan rindu
Membuka hatiku untuk mencintaimu
Dan kini,
Kan ku biarkan rasaku untukmu!
syair telaga, (2 april 2012)
Derita Dalam Penantian
Ku bingkai lagi derita hati yang kau buat,
Yang tak pernah kau sadari,
Ketika ku menunggu tuk dapatkan kasihmu,
Di saat ku menanti tuk rasakan sayangmu,,
Ku letih memilih cinta yang tak memiliki cinta,,
Lihatlah, akupun telah berdiri membuka hati,
Namun kau menutupnya dengan ketidaktahuanmu,,
Izinkan aku menyentuhmu,
Dan biarkan aku mendengar suaramu
Temukanlah hati ini dengan hatimu
Lalu biarkan keduanya bercumbu,,
Dalam mahligai abadi cinta,,
Dan biarkan hatiku berkata:
"letakanlah hatimu di atas hatiku dan milikilah aku''
syair telaga, (3 april 2012)
Suratku
Sayang, andai aku bisa berpura-pura tak melihatmu
dan mengatakan aku tak merindukanmu
tapi bagaimana caranya
Rasanya ingin ku memberitahukan tentang hatiku
Bahwa aku tak lagi cinta padamu
Namun kenyataannya
Itu hanyalah berupa dusta dalam suara
Sedang kau tahu aku begitu sayang padamu
Semakin ingin ku menjauh
Semakin terasa bahwa hadirmu sungguh berarti bagiku
Walau hanya bisa kurasa lewat suara di udara
Selalu butiran air mata menetes
Bila ku sedang memandang wajahmu
Di potret & namamu masih terukir indah
Di dinding hatiku selalu terbingkai rapi
Ku takkan pernah mau menurunkan bingkai itu
Karna bersamamu adalah asaku yang terindah
Sebuah asa yang jauh di kedalaman hati
Dalam palung jiwa yang Termegah bertahta atas Nama cinta
Hanyalah engkau satu kucinta
syair telaga, (16 april 2012)
Kembali ku di hadapkan pada dua pilihan
Saat cinta begitu indah bersemayam
Dengan rela hati ku harus melepaskanmu
Untuk sang mawar yang juga mengagumimu
Kini, barkan aku mengubah cinta menjadi kata
Yang dapat kau baca
Ketika engkau menatap
Biarkan air mataku menjadi tinta
Mengalir rebak menjelma aksara yang menguap
Mengubah kertas hidupku
Menjadi telaga sajak
Kau lihat kata-kata yang bening itu
Semua nampak jelas isi hatiku
Yang masih mendulang rindu padamu
Dan rasaku masih begitu merdu
syair telaga, (2 april 2012)
Kamis, 19 Desember 2013
Hilangnya Puisi
haruskah aku menyesali kehilangan
atas puisi yang belum sempat terlahir?
mungkin,
karena aku membawa jiwamu di dalamnya
dan aku akan kehilangan jika merindukannya
tak sengaja ku kirim kau kembali dalam khayalku
memupus mimpiku untuk menyimpanmu dalam lemari catatanku
aku tak berdusta tentang itu
aku kehilanganmu sebagaimana senja di tinggal cahaya Illahi
aku merindukanmu laksana embun di pagi hari yang menanti matahari
semua harap yang bisu
akan adanya puisi yang belum terlahir
yang mengatasnamakan dirimu
syair telaga, (31 maret 2012)
Cinta Dalam Kesendirian
Ku biarkan diriku terhempas
Oleh cinta yang ku pendam
Tanpa sempa ku mengatakan dan
Tanpa bisa ku merasakan
Kini cinta itu takkan mungkin aku genggam
Hanya satu bagiku
Melihatnya tersenyum walau bukan dengan aku
Cinta ini biarlah tetap begini
Rapi ku simpan di dalam hati
Takkan ku sesali walau tak bisa ku miliki
Biarlah semua menjadi kenangan yang takkan terlupa
Hingga suatu saat nanti
syair telaga, (30 maret 2012)
Pengkhianatan Cinta
Cinta yang tersiksa
haruskah terjaga
meski hati tak terima kehadirannya,
Sesal di hati akankah menghilang
ketika cinta tergantikan dengan luka
Jika cinta saling memberi,
mengapa harus saling menyakiti?
Bila cinta harus melengkapi,
mengapa hati mencoba pergi?
Cinta begitu indah tercipta
Namun akan ternoda jika sesuatu keindahan terenggut darinya
Cinta,,
Adakah kau tau, keindahan apa yang telah kau gadai itu?
Adakah kau menyadari, bahwa yang berlebihan itu sangat menyakitkan
Sadarlah cinta,,
Cukup sudah kau siksa hati ini
Dengan pengkhianatan-pengkhianatan yang kau bungkus rapi
Aku menciumnya, aku merasakannya
Janganlah kau ulangi lagi
syair telaga, (29 maret 2012)
Sebuah Cinta Yang Terhenti
Mentari pagi telah menyinari jiwa yang telah mati
Terkurung dalam misteri kehidupan abadi
Ingin ku bertahan dan nyanyikan lagu rindu kepadanya
Kasih terbaik yang telah hilang
Hilang bersama matinya cinta
Telah lama ku berikan rinduku pada sepi
Ku hanya bisa membaginya dalam kesendirian
Karna kini engkau telah bersemayam dalam diam
Diam dalam keindahan, diam dalam keabadian
Di dalam rumah kematianmu
Ku titipkan segenggam cinta yang pernah kau puja
Di rumah keindahanku
Kau tinggalkan derita yang dulu pernah kita nikmati bersama
Cinta, damailah kau disana!
syair telaga, (29 maret 2012)
Saat Rindu Memanggil
Hati mendesah
di kala jiwa harapkan hadirnya
benak pun bertanya
ketika tak ada lagi belai darinya
Oh rindu,,
mengapa kau siratkan rasa ini?
rasa yang telah lama pergi
saat kau pisahkan kami di senja hari
sejuta rindu ku ikrarkan padanya
cintaku sekuat piramid yang lekang oleh waktu
demikian sang rindu merayu
hadirkan desahan dari dasar hati
ciptakan seulas senyum dari dinding jiwa
dan setetes air mata dari tangisan siksa
Rinduku memanggilmu kembali!
syair telaga, (28 maret 2012)
Hmm,,
Tak dapat kupungkiri rasa...
Aku masih cinta
Aku rindu tembang asmara
Yang mengalun merdu senandungkan rindu
Pada semburat jingga di langit senja
Ku layangkan tanya tentang kabarnya ia
Namun hanya buliran bening yang mampu jawab semua
Rasa ini pun kian menyayat hati
Cinta, jika memang kau masih ada
Datanglah!
Beri aku kekuatan
Kasih aku pegangan
Agar tak lagi jatuh
Dalam lembah kedukaan
syair telaga, (27 maret 2012)
Tak dapat kupungkiri rasa...
Aku masih cinta
Aku rindu tembang asmara
Yang mengalun merdu senandungkan rindu
Pada semburat jingga di langit senja
Ku layangkan tanya tentang kabarnya ia
Namun hanya buliran bening yang mampu jawab semua
Rasa ini pun kian menyayat hati
Cinta, jika memang kau masih ada
Datanglah!
Beri aku kekuatan
Kasih aku pegangan
Agar tak lagi jatuh
Dalam lembah kedukaan
syair telaga, (27 maret 2012)
Pagi yang dingin...
Ku coba mencari sinar cahaya yang hangatkan hati,
Bersama nyanyian syahdu nan terdengar merdu..
Membawa hati pada satu titik kenang..
Lembar demi lembar cerita usang..
Kian berserak tak beraturan,
Ingin hati kembali menata,
Kembali merasa,
Merdu suara nyanyian jiwa..
Duhai kekasih hati..
Kau lenakanku dalam syahdumu..
Tak kuasa ku menampik semua itu..
Hangat cintamu merasuk kalbu...
Syahdunya rindumu larutkan hati dalam haru..
Kekasihku, aku merindu!
syair telaga, (27 maret 2012)
Ku coba mencari sinar cahaya yang hangatkan hati,
Bersama nyanyian syahdu nan terdengar merdu..
Membawa hati pada satu titik kenang..
Lembar demi lembar cerita usang..
Kian berserak tak beraturan,
Ingin hati kembali menata,
Kembali merasa,
Merdu suara nyanyian jiwa..
Duhai kekasih hati..
Kau lenakanku dalam syahdumu..
Tak kuasa ku menampik semua itu..
Hangat cintamu merasuk kalbu...
Syahdunya rindumu larutkan hati dalam haru..
Kekasihku, aku merindu!
syair telaga, (27 maret 2012)
Siang ini,,,
Aku ingin menangis di bawah terik mentari
Agar tetesan air mata dapat menjadi penyejuk
Pada gersang tanah yang aku pijak
Namun sepertinya bara begitu panas tergenggam
kian pedih membakar
menghanguskan hingga legam
Bahkan hujanpun andai turun tak mampu meredam
debu debu yang bertebaran
Rasa ini kian nista, terbalut lara
Duka tak jua kunjung sirna
Begitu sangat menyesakkan dada
Jiwa semakin lunglai
tak lagi mampu menopang raga
Luluh lantah menyatu dalam lembaran cerita
Yang tertulis di antara kertas tanpa tinta
Kosong!
syair telaga, (26 maret 2012
Kedua Kali
Adakah yang bisa menjawab arti dari sebuah Penantian??
Karna yang kutemui dalam hidupku hanya sebuah penghianatan
Kini aku hanya bisa merenungi tentang semua luka
Yang membeku karna masa lalu
Dan hanya mampu ku urai dalam syair syair laraku
Kenapa harus terjadi lagi
Patah hati yang kedua kali
Dia,,yang aku cintai, yang tlah menemani hari hari
Kembali harus ku relakan pergi untuk mawar yang lain
Harus kemana ku sandarkan sayap sayap patahku?
Masih adakah pelabuhan jiwa yang tulus untukku
Untuk ku sandarkan jiwa kala senja tiba
syair telaga, (25 maret 2012)
Duhai Hati?
Apa kabarmu hari ini
Masihkah ia embun?
Yang merunduk tawadhu di pucukpucuk daun,
Masihkah ia karang?
Yang berdiri tegar menghadapi setiap gelombang ujian..
Aduhai Iman...
Apa kabarmu sekarang?
Masihkah ia bintang?
Terang benderang menerangi kehidupan..
Masihkah ia mentari?
Hangat sinari relung sanubari..
Dan apa kabar Sahabat Hati?
Semoga Tuhan senantiasa menjaga dan melindungi..
Mendekap erat di iringi senyum pengusir sepi...
syair telaga, (24 maret 2012)
Apa kabarmu hari ini
Masihkah ia embun?
Yang merunduk tawadhu di pucukpucuk daun,
Masihkah ia karang?
Yang berdiri tegar menghadapi setiap gelombang ujian..
Aduhai Iman...
Apa kabarmu sekarang?
Masihkah ia bintang?
Terang benderang menerangi kehidupan..
Masihkah ia mentari?
Hangat sinari relung sanubari..
Dan apa kabar Sahabat Hati?
Semoga Tuhan senantiasa menjaga dan melindungi..
Mendekap erat di iringi senyum pengusir sepi...
syair telaga, (24 maret 2012)
Dia
pagi yang kaku menyapa alam
aku tersentak pulang dari pengembaraan mimpi
menutup beban hari-hari silam
yang belum selesai
yang belum terlaksana
pagi yang sepi sinari pembaringan ini
melangkah lunglai enggan bernyanyi
ada sesuatu yang hilang di kehampaanku
yang pernah di cinta
yang pernah di lupa
dia yang indah gagal ku gapai
hanya karena purnama malam tadi yang musuhiku
ketika amarah butakan butuhku akan dia
sampai tak ku kenali
siapa aku
siapa dia
aku di jerat pagi yang durja
kakiku ku belenggu sendiri
untuk menahan perihnya belati
dan rindu yang menghujam jantung
karna senyumnya masih menari di ruang pikirku
seperti kemarin sebelum pagi menjemputku
Syair telaga, (22 maret 2012)
Rindu ini kian merentang di tiang hati
Meski yang kau suguhkan hanya kabut yang menguburkan pagi
Semakin menyayat hati
Tatkala kicauan kenari tak kudengar disini
Duhai engkau kekasih hati...
Kiranya sudah tak mau peduli
Janganlah engkau menggantung janji
Menjeratku dalam buai mimpi-mimpi
Sakit akan sangat sakit
Bila yang ku dapati nanti hanyalah ilusi
Tanpa ada nyatamu yang menemani
Kasih,,beri aku jawaban pasti!!
syair telaga, (23 maret 2012)
Meski yang kau suguhkan hanya kabut yang menguburkan pagi
Semakin menyayat hati
Tatkala kicauan kenari tak kudengar disini
Duhai engkau kekasih hati...
Kiranya sudah tak mau peduli
Janganlah engkau menggantung janji
Menjeratku dalam buai mimpi-mimpi
Sakit akan sangat sakit
Bila yang ku dapati nanti hanyalah ilusi
Tanpa ada nyatamu yang menemani
Kasih,,beri aku jawaban pasti!!
syair telaga, (23 maret 2012)
Aku Mengingatmu
Aku mengingatmu...
masih mengingatmu hingga kini
mengenang setiap cerita yang pernah terukir
di setiap kesempatan waktu itu
hatiku yang kau jamah dengan rindu
masih ku pertahankan!!
meski kini kau tak lagi ada disisi
namun bayangan itu masih terlihat jelas di benakku
ketulusan yang kau punya dulu
membuat namamu selalu ada di hatiku
dan terpatri rapi di alam pikirku
terkadang waktu memaksaku tuk melupakanmu
namun ternyata sulit memusnahkan rasa
cinta ini masih setia menghuni sukma
meski kini engkau telah tiada
syair telaga, (21 maret 2012)
Pada pagi yang masih sepi,,
ku selalu memikirkan kamu,,,
memikirkan tentang mimpi semalam,,
dalam diam, kumengagumimu dalamdalam,,,
Pada segurat senyum yang terpancar di wajahmu
kuketemukan makna damai dalam senyum itu
entah, ku tak tahu
meski bayangbayang lain pun ada di sekitarku. tapi buram
tak kelihatan, tak seindah bayangmu
Aku memang cinta padamu
di jantungmu berdetak aroma perhatian yang tak henti
pagi yang dingin pun terasa hangat
dengan puisipuisi cinta nan syahdu
Sayang, tlah kutetapkan hatiku tuk memilihmu
menjadikanmu paruparu hidupku
maka tak perlu kau tanya lagi artimu bagiku
biarkan katakata itu menari-nari indah di hati ini
Tak perlu semua kau tahu
biarlah perlahan-lahan kau fahamiku
kau selami sedalam apa perasaanku padamu
Aku kan selalu cinta padamu
takkan ada yang lain selain kamu!
syair telaga, (21 juni 2012)
Pada baitbait lamunan yang menyusup relungrelung sukma,,
Ada pilu yang kuketemukan,,
Ada luka yang masih merajam,,
Bersemayam diam,,,
Dalam bisunya waktu,,,
Dalam heningnya malam,,,
Kuterpaku pada resahku,,,
Sedang bayangmu merajah rinduku dengan pilu,,,
Ombak-ombak itu masih ada disini,,,
Di hati masih perih,,,
Berbaur bersama hasrat,,,
Kurindu untuk bersua,,,
Meniti hari bersama-sama,,
Dalam canda dan tawa kita,,,
Dalam suka dan juga duka,,,
Aku ingin engkau tetap disini,,,
Janganlah pergi!
Aku ingin berbagi sepi denganmu,,,
Sebab dengan siapa lagi aku menangis dan tertawa,,
Selain padamu....denganmu pemilik hatiku,,,
syair telaga, (19 juni 2012)
Kembali kunikmati senja dalam gerimis
Kerinduan di hati pun tak mampu kutepis
Mengalun syahdu bersama rintiknya
Mendekap mesra dalam irama
Bayang dirinya hadir menghias mata
Suaranya penuhi rongga telinga
Aku terpesona
Rindu ini membui raga
Duhai engkau sang rahasia?
Adakah engkau rasa
Adakah kau fahami
Segala sebak rasa di hati ini
Kasih,,
Hanya namamu yang diami hati
Hanya cintamu yang kuingini
Bukan yang lain
Janganlah kau berpaling!
syair telaga, (18 juni 2012)
Sayang,,,
jika jarak ini sering membuatmu gelisah
ketahuilah,
bahwa cintaku takkan pudar meski terhalang olehnya
cintaku takkan tergerus oleh waktu
Sayang,,,
tak usah kau risau
aku menerimamu apa adanya dirimu
dengan semua kelebihan dan kekuranganmu
meski jarak dan waktu kini membelenggu
Percayalah!
cinta ini kan tetap indah bertahta
dalam singgasana hatimu semata
Walau ku tahu
bahwa cinta bukanlah hak kepemilikan
tetapi sebuah amanah dan titipan
Ku kan berusaha semampu sebisaku
menjaganya dengan segenap jiwa
Semoga Dia Yang Maha Kuasa
memberi ridha untuk cinta kita.
syair telaga, (15 juni 2012)
Untukmu Wahai Sang Mantan
Apa kabarmu, wahai sang mantan?
mungkin engkau kini sedang merayakan pernikahan
dengan bidadari yang secantik berlian
atau mungkin engkau sedang tertawa bahagia
karna perjumpaanmu dengan dirinya
Ku disini hanya mampu mengenangmu....
Mengenangmu mata ini menangis sedih dan bahagia
sedih karna kehilangan orang yang kusayang
bahagia karna engkau kini tak lagi bermuram durja
Engkau yang pernah singgah di hatiku
Engkau yang dulu mengisi hari sepiku
Kini telah pergi jauh meninggalkanku
Hanya mampu ku kirimkan doa untukmu
Dan berusaha tuk mengikhlaskanmu
Semoga engkau bahagia hidup bersamanya
Bersama dia pilihan orang tua
Kau kan selalu ku kenang
Dalam tinta pena kan ku ukir indah namamu
Menjadi baitbait puisi kenangan
Tanda engkau pernah kusayang!!
syair telaga, ( 4 mei 2012)
Untukmu Sahabat
Sahabat, bila waktumu tiba
siapakah yang kan menggantikan posisimu menantangku
Sahabat, akankah engkau membawaku serta dalam tidur panjangmu kelak
dan kembali kita memainkan permainan yang belum kelar
Sahabat, entah engkau entah aku
yang kan pergi mendahului
Namun hari ini Sahabat, waktu senggangku
dan sendiriku ku bagi denganmu
Bersama kita menanti hari ”itu”kan datang menjemput
Hari senja terakhir yang indah
mengenangmu di Desa tempat
kita tumbuh bersama.....
syair telaga, ( 6 mei 2012)
Kembali Ke Sudut Nurani
Aku bersyair untuk mencairkan kebekuan jiwa,,
Itu hanyalah permainan imajinasi dalam menghibur diri,,,
Akan tetapi cintaku,,,
Baik dalam perkataan atau pun sikapku,,
Dia bukanlah permainan imajinasi
apalagi orasi tanpa isi,,,
Dia adalah singgasana jiwa,,,
Keindahan serta kemegahan sebuah kehidupan cita,,,
Dimana kehormatan dan harga diriku
bersemayam di setiap ruangannya,,,
Tak usah kau bertanya kenapa,,,
Karna kuyakin kau tahu jawabnya!!
syair telaga, ( 7 mei 2012)
Tiga Bait Seribu Kisah
Senja telah datang kembali
membawa jauh anganku tentangmu
di sudut hari, di mana janji pernah terpatri
bersama kita kan melukis warna pelangi
Tetapi kini,,,
janji itu telah kau ingkari
kau pergi membawa sekeping hati yang kutitipi
kau beranjak jauh meninggalkan ku sendiri
;di lembah sunyi
Seakan tanpa beban engkau melangkah
Membuat jalan baru yang tak lagi searah
Sementara hatiku berusaha mengejar sisa-sisa jejakmu
Di belokan yang dulu kita bertemu
syair telaga, (7 mei 2012)
Rinduku mengalun merdu bersama desiran angin yang lalu..
Semilir udara siang datang tak menyengatkan, namun menyejukan..
Kecupannya membelai raga diantara denyut nadi..
Sebening telaga kala mata beradu..
Jemari bertaut di riak cinta yang menggelora..
Bergetar syahdu menghangat di cela jiwa...
Kurangkai bait-bait syair dari indahnya rasa..
Bertuliskan dengan tinta kristal yang tak menyilaukan..
Bertabur cahaya nan terang menghangatkan..
Aku datang membawa sejuta cinta..
Yang kau damba tuk temani raga...
syair telaga, (10 mei 2012)
Kepadamu, Cinta Terindahku
Kasih, telah banyak kata kuurai disini
kutulis meski kadang bercampur tangis
semua aku lakukan hanya karna
aku cinta, aku tulus menjaga setia
Ku berharap engkau tak melupa
Atau menyia-nyiakan segala ketulusan yang ada
Biarlah orang mau berkata apa
Atau dunia akan mencaci mencela
Tetapi cinta akan tetap bertahta di jiwa
Kasih, engkaulah cinta terindahku
engkaulah anugerah Tuhan terindah
bersamamu ku mengerti akan hakikat diri
denganmu ku tahu artinya luka
Kasih, janganlah engkau meragui
akan tulusnya cintaku ini
syair telaga, 11 mei 2012
Kau Di Hatiku
Kau kan selalu ada di hatiku,,
Meskipun kadang engkau tak sadari itu,,
Namun kurasakan kehadiranmu,,
Meskipun tak kau sentuh ragaku,,
Seperti sang malam yang menyelimutiku,
tuk pergi hantarkanku ke alam mimpi,,
Seperti mentari pagi yang selalu menyentuhku,
dengan kehangatan sinarmu,,,
Dan engkau juga seperti rembulan,
Yang selalu ada
tuk berikan cahayanya
di kegelapan malam
Engkau selalu ada
Di tiap nafas yang kuhela
Di denyut nadi yang mengalir
Engkau selalu hadir....
syair telaga, (13 mei 2012)
Kasih,
taukah apa yang hujan bawa di pagi ini?
adalah setetes kesejukan dari tiap rinainya
nan menenggelamkan aku pada rindu akan hadirmu
Memandangnya, sama seperti memandang teduh wajahmu
Di tiap derasnya ada gemericik kerinduan untukmu
Membuatku enggan berpisah
Kasih,
kan kutunggu engkau di ujung senja
dengan bentangan pelangi setelah hujan reda
aku mampu tersenyum dengan perpisahan sementara ini
karna akan ada pelangi yang menemani
Lalu, akan kembali aku merindu hujan,
seperti aku merindukanmu
ada banyak cerita yang masih tertahan untukmu
belum sempat tersampaikan
syair telaga, (16 mei 2012)
Setetes Rindu Untuk Ibu
Wajah bening itu,
wajah yang indah menawan itu
telah mampu menenangkanku
mendamaikan jiwaku dari segala resah
Ibu,,setetes rinduku
kupersembahkan kepadamu
ku takkan lelah dan menyerah
ku akan tegar dalam melangkah
Belai lembut jari lentikmu
peluk hangat kasih sayangmu
semua perhatianmu
engkau curahkan untuk anakmu
Sungguh mulia engkau duhai ibu
engkaulah mata air cinta
kasih sayangmu sepanjang masa
Terimakasih ibu!
syair telaga, (18 mei 2012)
Embun Syukur
Seberkas cahaya surya yang bersinar
Telah memberi dan membawa rasa damai dalam hati
Menghadirkan kehangatan atas gigil hujan semalam
Di pagi ini,
Kunikmati anugerah-Mu kembali Ya Rabbi
Nikmat yang tiada tanding, tiada banding
Terimakasih pada-Mu Rabbi,
Engkau tlah kembalikan jiwa ini
Semoga hari ini Engkau berkenan hadirkan kebahagiaan,
Sirnakan segala duka dan kepedihan
Dari jiwajiwa sang perindu
Aamiin
syair telaga, (19 mei 2012)
Pagi telah berlalu tanpa kau pinta
Embun pun mengering dipucuk daun
Engkau tak sadari, belum juga kau fahami
Akan kasih sayang nan tulus dari hati
Ahh, dulu kau selalu memujanya
Kala warnanya penuh pesona
Hingga kau cipta kata nan begitu indah bak pujangga
Tetapi kini, tak kulihat lagi
Tidakkah engkau menyadarinya?
Jumawamu di balik katakata
hanyalah baik_bait sempurna para pendusta
Tak usah kau merona, atau menyelinap samarkan rupa
Kau hanya berlari 'tuk menerbas segala resah
Dalam imajimu yang kian patah
Janganlah lagi kau tulis rupa yang menggoda
Atau tentang ujar yang mencela
Tapi cobalah kau tulis tentang jujurnya rasa
Meski tentang luka hati yang menganga
Mungkin itu akan baik bagimu
;juga jiwamu
syair telaga, (20 mei 2012)
Selamat Tinggal Masa Lalu
Sejenak kuingin mengingatmu, mengenangmu
meski akan sisakan pilu dalam qalbuku
sebelum semuanya kututup rapat
sebelum seluruhnya kulebur hancur
Masa lalu, kau begitu melelahkan
kau keringkan hampir separuh air mataku
menangisimu yang sampai entah
hingga membuat hati dan jiwaku rapuh
Kini, maafkan aku
Aku harus meninggalkanmu
meninggalkan semua cerita bersamamu
walau pun ada yang tak ingin kulupa
dari kisahmu, dahulu
Tetapi ku tak mau hidup dalam ketidak pastian
ku sudah tak sanggup bertahan dalam egomu
yang tak pernah mengerti akan tangisanku,,
Masa lalu, sekali lagi maafkan aku
ku kan pergi jauh meninggalkanmu
meninggalkan semua tentangmu,,
”Selamat Tinggal, untukmu”
syair telaga, (22 mei 2012)
Malaikat Tanpa Sayap
Terik matahari di ujung dahan akasia
mengingatkanku pada sosok kecil di jalanan debu
seringainya perih, ekspresikan penat akan hidup
tangan mungilnya menggenggam lembaran koran erat,
seperti asa yang takut terlepas dari genggam
Bocah kecil yang tak pernah ku kenal namanya
telah meluluhkan hatiku
kala mata beningnya menatapku
aku terpedaya, tak bisa berbuat apaapa
Ingin sekali ku menariknya
mendongengkan kisah sebuah negeri
yang tak pernah ada bocahbocah kecil di jalanan
yang ada hanya bocahbocah kecil dalam dekap pelukan
menikmati mimpi dalam buai cinta kasih sang bunda
Dalam diamku, dalam ketidakmampuanku mengusap penatnya
kusebut bocahbocah kecil itu di dalam doa
kusebut mereka malaikat tanpa sayap
jiwa suci yang lemah namun tangguh
jiwa suci tempatku berkaca diri
tentang gigihnya bertahan hidup
tentang semangatnya meneruskan perjalanan
syair telaga, (2 mei 2012)
Langganan:
Postingan (Atom)