sampai dimana kita habiskan tiap detak hujan yang jatuh
ketika tiap lembar puisi tak mampu menampungnya
serupa dengan rindu bersambung di barisan dadaku sendiri
aku tak peduli kelak rindu menjadi abu
aku tak peduli kelak rindu jadi hujan
dan jika aku harus menunggu
bersama gerimis yang aku tenteng
aku bersedia meski harus bercengkrama gigil.
(200313)
syair JIWA,,,ungkapkan suara jiwamu melalui syair dan puisi,,,ketika kata tak mampu diucap, hanya lewat tarian jemari semua maksud hati bisa tertulis,,,baik suka atau pun duka,,semua akan indah tertata dalam bait-bait kata
Entri Populer
-
Kelak, jika nanti waktu kembali berpihak mempertemukan kita lagi apa yang kan kau ucapkan untuk pertama kali? Siapa yang kan memulai? ...
-
Obatilah lukamu, dinda Dengan segala syifa' dari Rabb pemilik jiwa Agar kiranya hilang semua perih yang melanda sukma Terganti dengan...
-
Wajah wajah lusuh duduk bersimpuh di bawah terik mentari mereka berteduh Kardus kumal menjadi tilam berpayung panas dan hujan mir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar