lembayungnya terkadang semerah saga
redup,...perlahan surut
menjemput gelap
bukan gelap yang pekat bak jelaga,
tapi gelap yang melelapkan sejuta kelelahan
kecintaanku memandang senja dari balik jendela
cukup di balik sebuah batas
karna terlalu dekat sinarnya akan menyilaukan
merusak pandangan
seringkali senja menjadi bias
kalut pada liku nadi kehidupan
goyah melangkah
sulit mengakar
meski bibir masih teguh mendoa
aku lebur...,sungguh luluh
bersama aliran anak sungai di kedua kelopakku
mungkin lelah ku mengeja nama laksana doa
tlah membukit rindurindu yang bisu
menjadi rahasia kalbu
dengan Sang Pemilik Kerinduan
senja,..
kupandang kau dari balik jendela
bersama doadoa yang membayang di angkasa
syair telaga, (17 april 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar