Rinai hujan mengundang seribu cerita
Merangkai lagu tentang cerita lalu
Menguntai tentang romansa
Melayang angan padamu kekasih jiwa
Di tiap rintik yang merinai adalah cinta
Rindu yang tak tereja kata
Hanya pada dia sang rahasia
Segala rasa menuai makna
Pada rindu yang tak tereja kata
Membuncah rasa yang paling gemuruh, hingga gaduh
Meski tak terurai makna
Pendam rasa menjadi nyanyi jiwa
Nyanyi sunyi sang pemuja
Tembang jiwa kian melagu
Memuja cinta pada Yang Satu
Rindu dan cemburu tak pernah keliru
KepadaMu; kudendangkan irama kalbu
Irama kalbu selalu punya senandungnya sendiri
Nada yang terurai dari kejujuran jiwa
Merajut kesadaran akan titahNya.
Menguntai indah di setiap dzikir dan doa
Untukmu jua, kulantun harap belai kasih dariNya.
syair JIWA,,,ungkapkan suara jiwamu melalui syair dan puisi,,,ketika kata tak mampu diucap, hanya lewat tarian jemari semua maksud hati bisa tertulis,,,baik suka atau pun duka,,semua akan indah tertata dalam bait-bait kata
Entri Populer
-
memandang jalan yang pernah kita lalui ku teringat wajahmu pucat kala itu seperti rembulan yang sakit di jalan yang bumi sediakan untu...
-
Ada yang bisa larung dalam sendiri Mengalir dalam nadi Singgah di sela nurani Lalu pergi... Namun sisi manusia kita tidak hanya sepi A...
-
Siang ini,,, Aku ingin menangis di bawah terik mentari Agar tetesan air mata dapat menjadi penyejuk Pada gersang tanah yang aku pijak...
Sabtu, 11 Januari 2014
Malam melarutkanku dalam sebalut sadar.
Bahwa hidup adalah bagian dari rangkai puisi kehidupan
Kitalah pujangga bagi kehidupan diri
Kita yang memilih merajut kalimat ;
mendayu sedih, riang ceria atau menguntai syair cinta.
KalamNya adalah Maha Syair pemandu jiwa
Mengapa kita sering bermuram nestapa?!
Merasa sendiri terbuai perih yang luka
"Hidup ini, harusnya menjadi bait bait bahagia''!
Bahwa hidup adalah bagian dari rangkai puisi kehidupan
Kitalah pujangga bagi kehidupan diri
Kita yang memilih merajut kalimat ;
mendayu sedih, riang ceria atau menguntai syair cinta.
KalamNya adalah Maha Syair pemandu jiwa
Mengapa kita sering bermuram nestapa?!
Merasa sendiri terbuai perih yang luka
"Hidup ini, harusnya menjadi bait bait bahagia''!
Senja Yang Kuyup
Melintas senja berjaket kuyup
Rinai hujan yang menari, bulirnya hingga pori
Gema adzan yang mengalun sayup
Mengajak hati tuk segera berhenti
Singgah ke terminal ruhani
Deras ini..
Sederas rahmatMu Rabbi
Sederas linangku dalam ketundukan jiwa ini
Tenggelamkan aku Ya Kariim di telaga kasih
Agar senantiasa bibir ini basah dalam alunan dzikir
Hingga senja yang dingin tak lagi gigil
Sebab hati telah terhangati oleh sebait syair atas namaMu.
Langganan:
Postingan (Atom)